sumber(google, wikihow)
Ovulasi pada kucing terjadi melalui respon
perkawinan, antara 24-48 jam setelah koitus/kawin. Dikarenakan koitus yang berulang,
kelahiran diperkirakan antara 63 hari setelah koitus pertama hingga 63
hari (ditambah 24-48 jam) setelah koitus terakahir. Periode kebuntingan berkisar 56-71 hari (rata-rata 63 dan 67
hari) (Simpson et al., 2004). berikut proses kucing dapat melahirkan :
Fisiologi dan Endokrinologi Kelahiran Kucing
Stres
dihasilkan dari menurunnya asupan makanan oleh plasenta yang menstimulasi
adrenal aksis pituitari hipotalamus fetal, hormon adrenokortikosteroid terlepas dan
menjadi pemicu partus/kelahiran. Peningkatan
kortisol fetal dan maternal akan menstimulasi terlepasnya prostaglandin F2α dari jaringan feto-plasenta yang menyebakan
penurunan konsentrasi pogesteron plasma. Berkorelasi dengan turunnya
progesteron plasma secara bertahap selama 7 hari akhir sebelum partus, terdapat perubahan kualitatif
pada aktivitas uteri yang progresif selama 24 jam sebelum partus dengan penurunan konsetrasi progesteron plasma. Pada kucing
terlihat sedikit peningkatan estradiol sesaat sebelum partus. estrogen memicu oksitosin dari miometrium yang akan
menginisiasi kontraksi uteri. Reseptor-reseptor di dalam serviks dan vagina
distimulasi oleh distensi fetus dan membran fetal yang berisi cairan yang kemudian
mengirimkan sinyal menuju hipothalamus dan melepaskan oksitosin, selain itu
stimulasi pada arkus reflex spinal yang menyebabkan muskulatorik abdominal
menegang. Relaksin menyebabkan jaringan lunak pelvis dan saluran peranakan relaksasi
untuk mempermudah keluarnya fetus. Prolaktin yang merupakan hormon yang
bertanggung jawab terhadap laktasi mulai meningkat 3-4 minggu setelah ovulasi
dan terjadi peningkatan signifikan seiring dengan menurunnya progesteron serum
sesaat sebelum partus (Simpson et
al., 2004).
sumber : Simpson,
GM., England, G.C.W, Harvey, M. 2004. BSVA
Manual of Small Animal Reproduction and Neonatology. UK; BSAVA
0 comments :